Cara Menanam Jahe Dalam Pot | Tanaman Pekarangan

Sebelumnya telah dibahas tentang budidaya jahe skala 3000 m2 di sini. Kali ini kita akan berbicara tentang menanam jahe di dalam pot. Sebelum lebih jauh, perlu diketahui bawha tanaman jahe bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga tinggi, oleh karena itu jangan heran kalau menemukan kebun jahe di dataran rendah sekalipun, karena syarat tumbuhnya adalah pada ketinggian 0 - 2000 MDPL (Meter Diatas Permukaan Laut). Jahe adalah jenis tanaman temu-temuan tumbuh optimal pada suhu lingkungan 25 - 35 drajat celcius dengan keasaman tanah (PH 4 - 7) taapi lebih optimal pada PH 6 - 7.
cara menanam jahe dalam pot bibit rimpang besar
Untuk menanam jahe dalam pot kita perlu mempersiapkan media tanam standar, wadah tanam (pot) dengan ukuran diameter minimal 40 Cm. Pada wadah kecil tanaman jahe akan tumbuh kerdil, umbi (rimpang) tidak dapat berkembang sempurna. Secara umum berikut cara tanam jahe dalam pot:
  • Siapkan wadah tanam, sanitasi dengan fungisida. Gunanya untuk memastikan tidak ada spora jamur yang masih menempel di permukaan dalam pot. 
  • Media tanam jahe adalah tanah humus, bisa juga dicampur dengan sedikit pasir. Selanjutnya media tanam dicampur dengan pupuk dasar (organik + kimia = kompos + Urea, TSP, ZK). Pupuk dasar gunanya sebagai unsur hara makanan jahe selama masa 0 - 45 hari). Masukkan media tanam kedalam pot hingga memenuhi 2/3 bagian pot.
  • Ambil bibit jahe dan tanam pada kedalaman 5 - 7 cm dalam pot tanaman.
  • Setiap hari lakukan penyiraman, jaga kelembapan tanah pada kisaran 40 - 50 %.
  • Pemupukan pertama tanaman jahe dilakukan pada umur tanam 45 hari, adapun pupuk yang digunakan adalah Urea, TSP, ZK dan K2O. Semua jenis pupuk ini bisa didapatkan dengan mudah di toko pupuk pertanian. 
  • Pengendalian hama tanaman jahe dalam pot cukup secara manual saja, karena pada umumnya tanaman pot dipelihara dalam jumlah kecil jadi hama bisa dikendalikan dengan manual tanpa pestisida. 



Selain sebagai tanaman obat di pekarangan, tanam jahe dalam pot juga bisa sebagai tanaman hias. Daun jahe yang hijau rimbun sekilas mirip daun anggrek dapat mempercantik kebun di halaman rumah. Tujuan utama tetaplah sebagai tanaman produktif walaupun dipeliharan dalam jumlah kecil. Dalam 1 pot tanaman bisa dihasilkan 2 Kg jahe, selama kita memelihara selayaknya budidaya maka hasilnya tidak akan mengecewakan.

Dari cara menanam jahe di atas ada istilah PH antara 6 - 7, mungkin diantara kita ada yang bertanya; Bagaimana mengukur PH tanah? Mudah saja kok, cukup gunakan kertas lakmus yang bisa dibeli di apotek atau di toko alat bahan praktikum. Ambil sedikit tanah larutkan dalam air (dengan perbandingan 1:1), diamkan larutan beberapa saat hingga tanah mengendap ke dasar gelas, masukkan keras lakmus diamkan beberapa saat, angkat lakmus dan bandingkan warnanya dengan indikator pada kotak lakmus. kalau sekedar mengetahui asam atau basa tanpa ada ukuran angka cukup gunakan potongan kunyit, tempelkan potongan kunyit ke tanah lembab biarkan beberapa saat, jika kunyit memudah berarti kondisi tanah asam, kalau tetap berarti ph tanah netral (kisaran 7), kalau kunyit berubag kebiruan berarti tanah kita kondisi basa.

Untuk menetralkan (mendekati netral) tanah tempat hidup tanaman jahe bisa menggunakan tepung dolomit. Itulah hal-hal dasar atau cara umum menanam jahe dalam pot. Apakah tanaman jahe bisa dipelihara secara hidroponik? Saya rasa kurang bisa, dan belum pernah saya coba. Mengingat pemeliharaan tanaman umbi-umbian secara hidroponik sangat sulit, maka lebih baik ditanam dengan media tanah saja.



Baca juga:

Related:

Share this article :
Fb Tweet G+