Mengenali Perbedaan Seledri dengan Daun ketumbar

Apakah secara kasat mata daun ketumbar hampir sama dengan daun sop (seledri)? Ternyata memang terlihat sama. Oleh karena itu untuk membedakan keduanya harus dilakukan dengan uji aroma, ambil daun seledri cium dan begitu juga dengan daun ketumbar maka kita akan menemukan perbedaan yang sangat jelas dari kedua daun bumbu masakan ini.

Daun sop / seledri memiliki aroma wangi. Aroma saat mentah/ segar (belum dimasak) sama dengan aroma sesudah dimasukkan dalam masakan. Berbeda dengan daun ketumbar, aroma sebelum dimasak / daun segar kurang menarik bahkan lebih mirip bau walang sangit, namun kalau di masak maka aromanya akan membuat masakan menjadi wangi.

Daun sop dan ketumbar sama-sama memiliki biji, hanya saja biji seledri tidak digunakan sebagai bumbu masakan. Buah/ biji ketumbar digunakan sebagai bumbu masakan (khususnya masakan daging), namun biji ketumbar tetap bisa kita tanam sebagai bibit tanaman ketumbar. Harga dau sop lebih mahal daripada daun ketumbar, bahkan daun ketumbar jarang sekali dijual di pasar sayur. Lain cerita dengan bijinya, biji/ buah ketumbar jauh lebih mahal daripada seledri, bahkan biji seledri hanya dijual dalam kemasan bibit saja.

Dimana mendapatkan bibit seledri dan ketumbar?

Cara menanam ketumbar  (budidaya) sama dengan menanam seledri, dimana bibit diperoleh dari penyemaian biji. Kalau seledri bisa kita tanam dari potongan batang yang masih memiliki akar, cukup beli saja seledri di pasar yang masih lengkap dengan akar-akarnya, tidak demikian halnya dengan ketumbar, ketumbar hanya akan berbuah (produktif) sekali saja, jadi setelah panen biasanya harus diganti dengan tanaman baru. Jadi bibit ketumbar harus dibeli di toko bibit tanaman atau cari ketumbar yang sudah tua dan matang siap dijadikan bibit.

Untuk lebih jelasnya coba perhatikan kedua gambar di bawah ini:

Ganbar 1.
tanaman seledri umur panen

Gambar 2.
daun ketumbar umur 6 minggu perbedaan dengan seledri

Bagaimana membedakan ketumbar dengan Seledri daun sop?

Kalau saya tanya, dari kedua gambar diatas yang manakah daun ketumbar dan yang mana daun seledri? Secara kasat mata kedua daun ini memang sangat sulit dibedakan bukan. Jawaban yang benar adalah gambar nomor 1 merupakan gambar daun seledri siap panen, dan gambar nomor 2. adalah daun ketumbar umur 6 minggu.

Kalau kita cium kedua daun tersebut baru bisa dipastikan yang mana ketumbar dan yang mana daun seledri. Walaupun daun ketumbar aromanya agak bau aneh tapi kalau digiling bersama bumbu masakan lain seperti bawang merah, bawang putih, cabe, jahe dan kunyi setelah itu ditumis bersamaan maka akan tercium aroma sedap layaknya bumbu gulai daging.

Mengapa menanam ketumbar di halaman rumah?

Secara pribadi, penulis malah lebih suka menggunakan daun ketumbar daripada biji. Kalau biji tumbar sangat sulit dihaluskan, nah kalau tergigit dalam masakan rasanya kurang enak. Efek aroma yang disebabkan oleh daun ketumbar sama saja dengan bijinya, kalau anda tidak percaya silahkan dicoba, mudah-mudahan di daerah anda ada pasar yang menjual daun ketumbar. Kalau di daerah saya tidak ada, jadi kalau mau daun ketumbar harus tanam sendiri di halam rumah, bila mau masak tinggal petik beberapa helai daun dan dihaluskan bersama bumbu lain.

Demikian perbedaan daun ketumbar dan seledri (daun sop) ini, semoga bermanfaat. Jika anda ingin membeli bibit ketumbar, silahkan hubungi author blog ini, kami menjual bibit ketumbar kemasan kecil ke seluruh Indonesia, pemesanan; hubungi nomor 0852-7163-0608 (WA).

Menanam seledri di rumah

Menanam seledri atau daun sup sangat mudah, tanaman ini juga mudah tumbuh dimana saja baik dataran tinggi maupun rendah. Untuk menanamnya di dalam pot di rumah kita tidak perlu membeli bibit (biji) secara khusus, cukup beli seledri di pasar yang masih memiliki akar. Biasanya di pasar sayur di pagi hari masih ada beberapa penjual yang belum memotong akar seledri ini. Jika sudah dipotong kita tetap bisa memnta sama penjual bagian akar tersebut. Tebik seperti ini juga biasa dilakukan untuk menanam kangkung akar.
menanam seledri di halaman rumah

Menyiapkan pot tanaman seledri.

Untuk menanam seledri di rumah baik indoor maupun outdoor kita dapat melakukannya secara hidroponik ataupun secara tanam biasa (dengan media tanah). Untuk media hidroponik sederhana cukup gunakan gelas aqua (air mineral) yang dilobangi dan diisi dengan sabut kelapa/ rockwool. Paling mufah ya menggunakan rockwool karena praktis tinggal di lobangi dan tancapkan akar potongan batang seledri. Harga rocwool juga cukup murah, ukuran 30 x 30 cm hanya dijual Rp. 9000.

Menanam seledri dalam pot biasa, gunakan media tanam tanah dicampur pasir dan kerikil dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Pada tahap penanaman awal tidak perlu menggunakan pupuk cukup siram dengan air saja. Setelah itu tancapkan batang seledri yang berakar lalu letakkan di tempat teduh.

Perawatan seledri

Pada umur 3  hari atau tunas seledri baru sudah terlihat, kita bisa memindahkan pot tersebut ke luar ruangan agar mendapat cahaya matahari yang cukup. Perhartikan kondisi tanah pot di sore hari, jika terlalu kering maka siram secukupnya. Pemberian pupuk atau zat pengatur tumbuh bisa dilakukan setelah umur 14 hari atau tanam seledri sudah memiliki minimal 3 daun.

Adapun jenis pupuk yang biasa diberikan untuk tanaman seledri adalah NPK 15:15:15, karena kita menanam hanya untuk keperluan rumah tangga, pemupukan tidak terlalu diperlukan, cukup siram saja pot dengan larutan MSG 1/2 sendok makan. MSG (ajinomoto) dilarutkan dalam segelas air lalu siramkan ke pot daun sop (seledri). Selain itu air cucian beras juga sangat baik diberikan khusunya bagi kita yang menanam seledri di dataran rendah.

Jika ada hama pengganggu, berikut ini beberapa pestisida yang biasa digunakan untuk tanaman seledri / daun sup:

  • Hama penggorok daun seledri (ulat daun/ serangga lalang): gunakan pestisida / insektisida Lannate 40 SP atau bisa juga Prevhaton 50 SC, Harganya sekitar 90 ribuan.


Untuk zat pengatur tumbuh atau penyubur tanaman seledri biasa digunaka obat berikut:

  • Meningkatka tinggi tanaman/ hasil panen: Agrogibb 20 TB, Cropgibb 20 TB
  • Meningkatkan jumlah anakan per petak: Progibb 20 SL, IProgibb 20 ST, dll


Rasanya penggunaan pestisida dan zat pengatur tumbuh hanya diperlukan bagi kita yang menanam seledri skala budidaya (komersial), sedangkan bagi kita yang menanamnya dalam pot di rumah pemberian obat da pestidia tidak diperlukan, karena jikapun ada hama cukup ditangani secara manual (ambil dengan tangan dan buang), sedangkan untuk ZPT tanaman pot cukup dengan memberikan larutan MSG atau bisa juga larutan kecap.

Larutan MSG/ Kecap ataupun molases bisa juga digunakan untuk budidaya tomat ataupun kegiatan menanam cabe hidroponik. Demikian cara menanam seledri dengan batang, semoga bermanfaat.

Budidaya Tomat

1. Perencanaan Usaha Budidaya Tomat

Langkah awal, lakukan terlebih dahulu perencanaan terutama terkait Analisa rugi laba budidaya tomat yang pernah terjadi di sekitar kita. Cara paling mudah adalah bertanya kepada petani setempat yang telah beberapa kali menanam tomat dengan skala budidaya hampir sama dengan luas lahan yang kita miliki. Tahapan perencanaan seperti ini sangat penting untuk memahami gambaran umum resiko dan keuntungan yang mungkin didapat nantinya.

Perlu kita pahami bawha hasil laba / rugi budidaya tomat berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Contohnya; keuntukngan didapat petani tomat di Tanah Karo pasti berbeda dengan petani di Deli Serdang, walaupun mereka menanam pada skala lahan yang sama. Hal ini bisa terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi produksi, dan laba rugi menanam tomat. Beberapa faktor pembeda tersebut diantaranya:
  • Sewa lahan berbeda antar daerah
  • Perbedaan Harga pupuk dan obat/ pestisida
  • Iklim dan cuaca
  • Tingkat kesuburan / ph tanah
  • Perbedaan upah Tenaha kerja.
  • Dll
leaflet biudidaya tomat

Namun demikian kita juga bisa menelaah laporan Analisa laba rugi budidaya tanaman tomat pada makalah artikel sebelumnya sekedar sebagai pembanding (gambaran umum), contoh Analisa tersebut bisa kita lihat di sini.



2. Menyemai Benih/ biji untuk Bibit

Setelah tahap perencanaan matang dan resiko dipahami dengan baik, maka selanjunya lakukan persiapan pembibitan. Semai benih tomat unggul untuk dijadikan bibi, cara penyemaian dapat dilakukan sebagai berikut.

  1. Siapkan media persemaian, campuran tanah humus dengan pupuk kendang perbandingan 1:1, media semai tomat biasa juga dibuat alam bentuk box tray (kotak persemaian).
  2. Lobangi plastik pembungkus bibit tomat hibrida unggul, rendam dengan air hangat selama 5 menit. Bagan cara semai seperti ini bisa dilihat di sini.
  3. Taburkan biji tomat pada media persemaian
  4. Letakkan di tempat yang teduh, terhindar dari cahaya matahari langsung dan juga air hujan yang dapat merusak tunas muda tomat.
  5. Lakukan penyiraman tray seperlunya (biasanya sekali sehari di sore hari)
  6. Bibit bisa dipindahkan ke polybag/ langsung tanam setelah bibit tumbuh dan memiliki 5 helai daun (kurang lebih 21 hari setelah semai)

3. Penanaman ke lahan budidaya

Pada minggu kedua setelah penyemaian kita sudah bisa menyiapkan lahan budidaya tomat yang akan digunakan. Teknik pengolahan lahan sama dengan Teknik budidaya cabe dengan mulsa yang sudah pernah ditulis di sini, langkahnya:

  1. Bersihkan lahan budidaya dari gulma/ tanaman sebelumnya, sebaiknya guakan racun biji (herbisida) hal ini akan membantu petani menghemat biaya penyiangan nantinya.
  2. Lahan yang telah bersih digemburkan, selanjutnya tanah gembur tersebut dicampur dengan pupuk kendang. Jika tanah di daerah kita cenderung ber PH tinggi/ rendah maka tambahkan juga sedikit tepung dolomite di tabur secara merata ke seluruh area budidaya tomat. Sat ini juga dilakukan pemberian pupuk dasar berupa NPK 15-15-15 minimal 500 Kg/ Ha.
  3. Biarkan lahan selama sehari semalam
  4. Lakuka pembedengan, selanjutnya pasang mulsa.
  5. Biarkan bedengan tertutup mulsa selama minimal 1 hari
  6. Lobangi mulsa dengan diameter 15 cm dengan jarak 30 cm
  7. Tanam bibit tomat dengan merobek plastik polybag bibit.
  8. Hari pertama setelah tanam perhatikan kondisi cuaca, jika terik panas maka lakukan penyiraman di sore hari.



4. Pemupukan pada budidaya tomat

Pemupukan pertama kali dilakukan 14 hari setelah tanam di lahan budidaya. Adapun pupuk yang diberikan pada tomat umumnya adalah NPK 15-15-15 saja, tambahan lain kadang diberikan melalui penyemprotan zat pengatur tumbuh berupa antracol dll. Pemupukan pertama setelah tanam ini bisa diberi secara kocor dengan cara melarutkan NPK dengan dosis 500 kg/ ha. Pemupukan selanjutnya dilakukan 2 minggu sekali. Efisiensi dan efektifitas pemupukan tomat ini bisa anda lihat di sini.

5. Penganan Hama penyakit

Setiap budidaya pasti mengundang hama, tidak ada pertanian tampa hama sama sekali. Untuk itu setiap kita perlu memahami jenis-jenis hama penyakit tanaman tomat beserta jenis pestisida (insectisida/ fungisida) yang tepat menangani hama tersebut. Pemahaman tentang jenis merek pestisida telah di jelaskan di sini (merek pestisida tomat), dilengkapi dengan jenis hama yang ditanganinya. Hama paling umum tanaman tomat adalah kutu thrips dan jamur hawar daun.

6. Perawatan dan pemasangan penyangga

Tanaman tomat butuh penyangga, biasanya digunakan bilah-bilah bamboo yang dibentangi tali raffia. Jarak penyanggak sekitar 1 bantang penyangga / 75 cm (3 penyangga / jarak 2 meter). Perawatan yang paling penting dilaksanakan pada budidaya tomat adalah pemangkasan daun dan tunas tomat, adapun daun yang dipangkas adalah daun yang menutupi buah tomat, menutupi cabang buah (bunga), daun tua menguning dan beberapa tunas yang tumbuh di batang utama. Selengkapnya baca Teknik pemgangkasan daun tomat.

7. Panen

Secara umum tomat hibrida saat ini memiliki masa panen yang cepat yakni siap panen di umur 3 malah ada beberapa varietas yang siap panen pada umur 2,5 bulan setelah tanam. Tangani panen ini secara baik, prediksi kondisi pasar dengan jeli. Jika rasanya buah bisa ditahan di pohon saat harga murah maka tahan saja dulu, namun jika kematangan buah sudah sangat merata artinya panen sudah tidak bisa lagi ditunda. Penanganan panen yag tidak tepat kadang membuat rugi usaha budidaya tomat.

Bacaan:
_http://kalbar.litbang.pertanian.go.id/images/stories/leaflet/budidaya_tomat.pdf

Merek Zat pengatur tumbuh meningkatkan produksi buah tomat

Dalam usaha budidaya tomat biasa digunakan berbagai jenis zat pengatur tumbuh, tujuannya untuk meningkatkan hasil produksi buah. Ada beberapa jenis fungsi dari peransang/ stimulan pertumbuhan tanaman, diantaranya;

Analisa Laba Rugi Usaha Budidaya Tomat

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat membuat sebuah analisa usaha budidaya tomat, diantaranya:
  1. Biaya tetap
  2. Biaya operasional (pengolahan tanah untuk lahan tanaman tomat, penanaman dan penyisipan, dan bahan-bahan)
  3. Pendapatan
cara membuat jurnal analisa laba rugi budidaya tomat

Pada sisi biaya tetap ada beberapa komponen yang harus dihutung seperti, sewa lahan, pajak, dan peralatan yang tidak habis pakai seperti cangkul, garu (pengembur) pompa semprot pestisida, dan lain-lain. Pendapatan yang dihitung pada analisa laba rugi tanaman tomat adalah pendapatan total hingga akhir panen. Secara sederhana berikut ini contoh analisa rugi laba budidaya tomat:

Biaya dalam analisa budidaya tomat
KOMPONEN PENGELUARAN VOLUME SATUAN HARGA (Rp) JUMLAH (Rp)
PENGELUARAN
A. Biaya Tetap
1 Sewa Lahan 1 Ha 1.750.000 1.750.000
2 Pajak/PBB 1 Thn 22.500 22.500
3 Peralatan
a. Hand Sprayer 2 Bh 500.000 1.000.000
b. Parang 1 Bh 50.000 50.000
c. Ember 10 Bh 90.000 900.000
d. Cangkul 2 Bh 60.000 120.000
e. Gembur 1 Bh 50.000 50.000
B. Biaya Operasional
1 Pengolahan Tanah
a. Pembersihan Tanah 10 HOK 30.000 300.000
b. Pengolahan Tanah 29 HOK 30.000 870.000
c. Pembuatan Bedengan 115 HOK 30.000 3.450.000
2 Penanaman dan Penyulaman 45 HOK 30.000 1.350.000
3 Pemeliharaan
a. Pemupukan 54 HOK 30.000 1.620.000
b. Penyiraman dan Penyiangan 47 HOK 30.000 1.410.000
c. Pemasangan Mulsa dan Meloba n 50 HOK 30.000
d. Pemasangan Ajir 25 HOK 30.000 750.000
e. Perbaikan Saluran 5 HOK 30.000 150.000
f. Pemberantasan Hama Penyakit 60 HOK 30.000 1.800.000
g. Panen dan Angkut 275 HOK 30.000 8.250.000
h. Pemangkasan dan ikat tanaman 70 HOK 30.000 2.100.000
4 Bahan-Bahan
a. Bibit 15 Pak 65.000 975.000
b. Pupuk Kandang/Organik 15000 Kg 200 3.000.000
c. Pupuk Urea 150 Kg 1.240 186.000
d. Pupuk ZA 600 Kg 1.200 720.000
e. Pupuk Ponska 750 Kg 1.900 1.425.000
f. Pupuk NPK Mutiara 150 Kg 7.500 1.125.000
g. Pestisida 27 Ltr 150.000 4.050.000
h. Kapur 2000 Kg 600 1.200.000
5 Mulsa Plastik 10 Roll 500.000 5.000.000
6 Bambu Ajir 18000 Batang 150 2.700.000
Total Biaya Produksi 46.323.500



Selanjutnya Perkiraan Pendapatan
Perhitungan Pendapatan
Komponen Jumlah Satuan HARGA (Rp) Total
Pendapatan
1 Total Produksi 23.700 Kg
2 Harga Per Kg di Tingkat Petani 1 Kg 6.250
3 Nilai Total Produksi/Pendapatan 23.700 6.250 148.125.000
Total Nilai / Pendapatan 148.125.000



Analisa Labar/ Rugi
Perkiraan laba rugi
Analisa Usaha Tani
Total Biaya Produksi 46.323.500
Total Hasil / Pendapatan 148.125.000
Keuntungan 101.801.500

Dari perhitungan diatas bisa kita lihat dengan luas lahan 1 ha dibutuhkan biaya produksi sebesar 46 jutaan (2012) jika dihitung berdasarkan harga sekarang (2018) kemungkinan biaya mencapai Rp. 60 jutaan. Dari lahan tanam seluas 1 Ha petani memperoleh pendapatan total 148 jutaan dengan asumsi harga jual seharga Rp. 6.250,- . Diperolehlah keuntungan sebesar Rp. 100 jutaan per hektar.

Potensi harga saat ini bisa mencapai Rp. 9000 - Rp. 12.000 / Kg. Maka bisa dipastikan kenaikan keuntungan hingga 10 % dari analisa laba rugi diatas. Namun demikian harga bisa juga turun hingga Rp. 1000/ Kg. Oleh karena itu petani haru jeli dalam menentukan masa tanam yang tepat. Secara umum usaha budidaya tomat jarang mengalami kerugian asal tanaman bisa tumbuh secara normal dengan produksi yang baik. Oleh karena itu, sebelum mencoba peruntungan dalam usaha tanam tomat ini petani harus sangat paham tentang resiko dalam budidaya pertanian terutama terkait hama penyakit tomat, lihatlah informasi jenis-jenis pestisida tanaman tomat untuk mengetahui berbagai macam hama yang kerap mengganggu.

Data tabel diambil dari http://distantph.kalselprov.go.id/wp-content/uploads/2014/03/Lampiran-12.-Analisa-Usahatani-Horti-Tomat.pdf dan diolah.


Daftar merek Pestisida Tomat Memiliki Izin Edar 2018

Daftar obat untuk tanaman tomat atau pestisida dapat dilihat pada tabel dibawah ini, untuk informasi harga hubungi toko obat pertanian terdkat, disini penulis hanya berbagi indormasi pestisida non alami yang sering digunakan petani di Indonesia dan masih memiliki izin edar dari depertemen Pertanian RI. Berikut daftarnya:

Manfaat Tomat Mencegah Kanker Hasil Penelitian dan Perbandingan Konsumsi

Tomat sayur tumbuh baik di seluruh Indonesia dari Sabang hingga Marauke. Salah satu manfaat tomat adalah mencegah kanker, tapi sangat mengherankan kita termasuk negara yang paling banyak penderita kanker khususnya kanker serviks.

Pupuk Untuk Tomat

Jenis pupuk yang biasa digunakan untuk tomat adalah pupuk majemuk seperti NPK (15, 15, 15), adapun merek yang paling banyak digunakan yakni NPK Mutiara. Dari beberapa penelitian terlihat bahwa penggunaan pupuk harus sesuai dengan kondisi tanah. Bila tanah pertanian kurang subur maka biasa juga dikombinasikan dengan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang. Berikut ini dosis pupuk untuk tomat.

Pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman tomat

Ada beberapa hasil penelitian yang menunjukkan pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman tomat. Salah satu hasil penelitian itu bisa anda di Jurnal AGRIFOR Volume XIV Nomor 1, Maret 2015 yang ditulis oleh Maryanto dan Abdul Rahmi dari fakultas pertanian Fakultas Pertanian, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.

Menanam tomat di halaman rumah

Banyak kita yang hobi menanam tanaman sayur seperti tomat di halaman rumah. Selain sebagai tanaman sayur, ternyata tomat juga bisa dijadikan tanaman hias untuk mempercantik kebun halaman rumah. Banyak kiat yang diterapkan dalam menanam tomat, tapi sejauh ini yang paling sukses menurut penulis adalah menanam tomat secara hidroponik.

Harga Bibit Tomat Cherry

Mungkin ada pernah jalan-jalan ke pasar buah di Berastagi atau kota lainnya, di sana kita bisa menemukan banyak penjual buah tomat cherry. Sebenarnya rasa tomat cherry ini hampir sama saja dengan tomat pada umumnya, walaupun ada yang mengatakan kalau tomat cherry lebih manis dari tomat sayur tapi menurut saya tetap saja rasanya seperti tomat yang ada kecut-kecutnya. Bibit tomat cherry bisa dibeli di toko pertanian dengan harga Rp. 10.000/ kemasan. Isi perkemasan sekitar 10 – 15 biji benih tomat cherry.

bibit dari buah tomat cherry harga per kemasan rp 10.000


Menanam Tomat Hidroponik

Pernahkah kita terbayang sebuah tanaman tomat yang diletakkan di dapur tapi tetap terlihat nuansa bersih? beberapa gambar dishare di facebook, dimana di dinding/ tembok dapur bergelantungan tanaman sayuran seperti tomat, cabe, seledri, daun bawang, ketumbar dan lain sebagainya. Pada gambar tersebut terlihat kebersihan dapur tetap terjaga, karena tanaman sayuran tomat tersebut tumbuh di pot yang tidak bertanah.

tomat hidroponik dari tunas


Jenis Tomat Unggul Di Indonesia

Tidak lengkap rasanya blog ini bila tidak membahas tentang jenis tomat unggul yang banya ditanam di daerah pertanian di Indonesia. Artikel ini saya sandarkan pada pengalaman masyarakat tani yang ada di Tanah Karo sebelum Gunung Sinabung seperti saat ini. Info singkat; daerah dataran tinggi Tanah Karo merupakan salah satu sentra pertanian palawija yang ada di Sumatera Utara, di sana banyak masyarakat menanam cabai dan tomat dengan intensive berskala budidaya komersil.

Jenis Tomat Unggul.

Sebenarnya yang penulis maksudkan disini adalah merek dagang dari bibit tomat yang terbukti memiliki produksi tinggi, khususnya untuk daerah dataran sedang – tinggi, namun secara umum merek dagang tersebut juga memproduksi bibit tomat untuk dataran rendah. Beberapa bibit tomat unggul tersebut adalah sebagai berikut:
tomat unggul di indonesia


Teknik Pemangkasan Daun Tanaman Tomat

Bila dibiarkan, daun tanaman tomat dapat menutupi buah dari sinar matahari dan zat-zat yang disemprotkan seperti zat buah,bunga dan pestisida. Selain itu daun tomat yang terlalu lebat pasti akan menghalangi kita ketika ingin menyiram dan juga mencor pupuk ke tanaman tomat tersebut. Bila hal ini terjadi, otomatis pertumbuhan dan hasil buah yang kita inginkan tidak akan tercapai secara maksimal. Oleh karena itu, dalam budidaya tanaman tomat dikenal istilah pemangkasan daun tanaman tomat. Berikut ini teknik yang biasa dilakukan dalam memangkas daun tomat.
teknik memangkas daun tanaman tomat


Hama penyakit pada tanaman tomat

Jenis penyakit pada tomat umumnya sama dengan hama penyakit pada tanaman cabe. kerugian terbesar dialami petani tomat sering diakibatkan salah penanganan dalam mengatasi hama penyakit tomat. Setiap penyakit  harus diidentifikasi dengan benar tentang penyebab dan cara penularannya. Penyakit tomat bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya; jamur, serangga, bakteri, virus dan lingkungan. Berikut ini beberapa penyakit yang sering ditemukan di pertanian tanaman tomat.
hama penyakit tanaman tomat

Hama penyakit tanaman tomat:

Ulat buah

Ulat buah hampir pasti ditemukan pada pertanian tomat sistem terbuka. Walaupun namanya ulat buah, bukan berarti hama ini hanya menyerang buah saja tapi juga sering menyerang batang dan daun tomat. Bahayanya lagi bila ulat ini menyerang pucuk tanaman tomat, bisa dipastikan perkembangan tanaman menjadi terhambat.

Ulat buah bentuknya mirip ulat bulu, tapi bulunya tidak sebanyak ulat bulu, warnanya bermacam-macam, hijau, hijau kecokletana, kuning dan hitam. Pada budidaya sekala kecil (tanaman tomat dalam pot) pengendalian hama cukup dilakukan secara manual saja, tapi pada budidaya tomat skala besar penanganannya harus dengan penyemprotan insektisida yang tepat. Beberapa jenis obat (pestisida/ insektisida) untuk menangani hama ulat buah adalah sebagai berikut:
Decis 25 EC Produksi dari bayer, Aragon 36 EC mampu  membasmi hama ulat buah, thrips (kutu daun), Finsol 500 EC dan lain-lain. Semua pestisida tersebut mudah ditemukan di toko pupuk pertanian.

Hama kutu daun

Kutu daun juga merupakan hama penyakit tanaman tomat yang paling sering ditemui. Kutu daun biasanya berwarna hijau, hidup berkelompok di sisi bawah daun tomat ataupun cabai. Bentuknya kecil-kecil dan berkembang dengan cepat. Untuk mengatasai kutu daun skala kecil (tomat dalam pot) cukup dengan manual, diambil dan dimusnahkan. Tapi untuk menangani hama kutu daun pada budidaya tomat skala besar dibutuhkan penyemprotan pestisida yang tepat. Beberap pestisida anti kutu daun adalah sebagai berikut:
Aragon 36 EC mampu  membasmi hama ulat buah, thrips (kutu daun), Finsol 500 EC, Colombus 600 EC dan lain-lain. Semua pestisida tersebut mudah ditemukan di toko pupuk pertanian.

Hama lalat buah:

Lalat buah meneyrang semua tanaman berbuah seperti tomat, cabe, jeruk, apel dan lain-lain. Buah yang telah terinfeksi lalat buah biasanya akan jatuh ke tanah. Pada kondisi serangan akut dapat merugikan petani secara keseluruhan (gagal panen). Untuk menangani lalat buah ini diperlukan pestisida (insektisida) yang dicampur dengan perekat tujuannya agar insektisida menempel pada permukaan buah tomat dalam waktu cukup lama sehingga mampu menolak kedatangan lalat buah.  Berikut ini beberapa insektisida untuk mengatasi lalat buah:
Finsol 500 EC digunakan bersama perekat, Biocron 500EC, dan lain-lain kedua insektisida ini dijual bebas di pasaran mudah ditemukan di toko pupuk pertanian.

Hama thrips pada tanaman tomat

Thrips sering juga disebut kutu daun, tapi umumnya berwarna putih. Thrips selain mengganggu perkembangan tanaman tomat dan cabai juga dapat mengundang semut dalam jumlah banyak. Kotoran thrips ini sangat disukai oleh semut. Biasanya daun tomat atau cabai yang terkena thrips akan menjadi kriting dan sulit untuk berkembang. Bunga yang sudah ada bisa rontok secara keseluruhan. Untuk menangani hama Thrips pada tanaman tomat diperlukan penyemprotan insektisida seperti;
Aragon 36 EC, finsol 500EC, Jargon 20 EC dan beberapa merek dagang lainnya.

Adapun penyakit lain yang disebabkan oleh jamur pada tanaman tomat diantaranya:

Penyakit layu pada tomat

Biasanya penyakit ini menyerang lahan pertanian pada musim panca roba, Jamur akan membentuk kelompok pada pangkal daun tanaman tomat dan menghambat transportasi unsur hara, selanjutnya tanaman tomat perlahan akan layu dan bila tidak ditangani dengan tepat tomat akan mati. Penyakit ini sering juga disebut dengan layu fusarium pada tanaman tomat. Untuk mencegah layu fusarium (mencegah pertumbuhan jamur) dapat dilakukan dengan sanitasi sebelum tanam, meningkatkan PH tanah dengan penambahan dolomite dan pembalikan tanah sebelum masa tanam. Jangan melakukan tanam berulang terutama untuk tomat dan cabai. Adapun fungisida yang biasa dipakai untuk mengatasi layu fusarium pada tomat adalah sebagai berikut: Masalgin 50 WP dan lain-lain. Samapi saat ini belum ada fungisida yang benar-benar ampuh membasmi hama layu fusarium pada tanaman tomat ini.



Itulah beberapa hama dan penyakit tanaman tomat yang sering ditemukan di daerah-daerah pertanian, sebenarnya msih banyak jenis hama penyakit tomat beserta merek obat pertanian yang sering digunakan, tapi pada kesempatan kali ini sepertinya sudah cukup. Bila anda memiliki pertanyaan tentang jenis obat (pestisida/ fungisida, insektisida) untuk tanaman tomat silahkan melalui form dibawah ini.

Tips Menanam Tomat Dalam Pot : Berkebun Di Halaman

Memanfaatkan lahan kosong di halaman rumah sebagai tempat bercocok tanam bukanlah trend sesaat. Dari dulu hobi menanam dalam pot ini telah ada, bahkan hingga ditekuni sebagai usaha sampingan. Sempitnya lahan di perkotaan tidak berarti harus membatasi hobi seseorang dalam bucidaya tanaman. Salah satu tips yang paling mudah dilakukan adalah dengan cara menanam tomat dalam pot atau polybag.

tips menanam tomat dalam pot
Menanam tomat dalam pot