Analisa usaha budidaya bawang merah

Sebelumnya telah dituliskan analisa keuntungan budidaya cabe, tomat dan daun bawang. Konsep penulisannya akan sama pada usaha bawang merah ini. Penekanan ada pada leuas lahan, modal usaha budidaya, pendapatan, dan untung rugi. Adapun skala usaha bawang merah yang akan dianalisa adalah 3000 meter.

analisa budidaya bawang merah 3000 meter

Modal Produksi:
Item
Harga/ total biaya (Rp)
Sewa lahan 500000
Persiapan lahan
(pupuk dasar: kandang/ kompos 1 meter kubik, tepung dolomit 250 Kg) 2500000
Harga/ biaya bibit bawang merah 3000000
pupuk, obat-obatan/ pestisida 3000000
Biaya pekerja 2500000
Total 11000000

Hasil Panen: 2000 Kg (2 ton)
Pendapatan: Rp. 10.000,- x 2000 kg = Rp. 20.000.000,-
Laba/ rugi: Rp. 20.000.000 - Rp. 11.000.000 = Rp. 9.000.000,-


Asumsi:
Dengan luas 3000 meter biasanya dihasilkan produksi bawang merah diatas 1,5 ton tapi jarang sekali lebih dari 2,5 ton, jadi kita asumsikan produksi rata-rata 2000 Kg / 3000 meter persegi.
Harga jual panen bawang merah dari petani ke pengepul rata-rata Rp. 10.000,- /Kg



Kesimpulan analisa usaha budidaya bwanga merah:
Dengan luas lahan 3000 meter persegi petani panen bawang merah rata-rata 2 ton / musim tanam, dengan harga jual Rp. 10.000 / Kg petani mendapatkan laba 9 juta rupiah per periode (70 hari). Budidaya bawang merah tidak selalu untung, kadang harga jual bawang merah dari petani ke pengepul dibawah sepuluh ribu rupiah, penyebab lain kerugian adalah hasil panen yang memuaskan.

Penyebab hasil panen kurang memuaskan (secara umum); biasanya karena kesalahan dalam memilih bibit, perlu kita ketahui tidak semua bibit bawang merah yang dijual di pasaran termasuk kualitas bagus, banyak juga pedagang bibit yang curang mereka menjual bawang sayur sebagai bibit. Selain itu bisa juga disebabkan serangan hama penyakit, hama yang sering menyerang usaha bawang merah budidya adalah ulat bawang yang menyerang daun batang dan umbi, adapun penyakit yang merepotkan petani adalah penyakit layu dan kuning kerdil.

Hampir semua hama bawang merah bisa dibasmi dengan pestisida, tapi kita harus jeli memilih pestisida yang tepat. Jika salah pestisida, budidaya bawang merah alamat gagal/ rugi. Cara memilih perstisida yang tepat adalah bertanya pada petani lain yang telah pernah mengalami kasus yang sama, atau tanyakan pada petugas penyuluh pertanian setempat.



Itulah ringkasan analisa usaha budidaya bawang merah skala kecil (3000 m2). Semoga memberikan gambaran cukup bagi perencanaan kita semua, saran dan tanya jawab sampaikan melalui form mail di bawah.

Jenis Hama Penyakit Pada Bawang Merah

Ada perbedaan jenis hama pada bawang merah dengan cabe dan tomat. Bawang berumbi sedangkan tomat dan cabe berbuah di batang. Perbedaan tersebut menyebabkan jenis penyakit juga berbeda. Pada tanaman bawang-bawangn tidak akan kita temukan serangan lalat buah, karena serangga ini hanya menyerang buah saja.
jenis hama penyakit bawang merah
Hama bawang merah paling umum adalah ulat daun, meyerang (menggerogoti) daun dan umbi. Cara paling praktis membasmi hama adalah dengan pestisida. Tapi tani organi menjadi sistem budidaya terapan kita, maka tidak diperbolehkan menggunakan pestisida kimiawi. Beberapa jenis hama pada bawang merah; ulat tanah, thrips, ulat bawang (daun dan umbi), kutu daun (penggorok daun), nematoda penyerang akar, dll.



Umumnya penyakit bawang merah disebabkan bakteri, virus dan jamur. Beberapa jenis penyakit; bususk daun, busuk umbi dan leher batang, bercak ungu, layu fusarium, busuk bibit, mati pucuk, kerdil daun kuning, serangan virus mosaik, dan lain sebagainya. Kebanyakan penyakit bawang merah disebabkan oleh jamur. Oleh karena itu di daerah pertanian bawang merah, penjualan antracol sangat tinggi karena cocok untuk menghilangkan banyak penyakit pada bawang.

Serangan jamur juga bisa terjadi terhadap siung bibit bawang merah, seperti busuk putih, dimana umbi membusuk (lembek) berair dan berwarna putih. Biasanya bibit seperti ini tidak akan dijual pedagang bibit, tapi tetap saja bisa menimpa petani ketika terlalu lama membiarkan bibit tertutup dalam karung. oleh karena itu, setelah selesai membeli bibit usahakan selalu untuk mengeluarkan dari karung dan menebarkannya di lantai yang kering, hal ini untuk meminimalisir pembusukan bibit karena serangan jamur.

hampir semua jenis hama bawang merah bisa dibasmi dengan pestisida, tapi masih banyak penyakit bawang merah yang belum ditemukan obatnya. Ada juga jenis penyakit bawan (internal) dari bawang tersebut, biasanya disebut dengan penyakit genetis. Penyakit genetis sulit diobati, bahkan hampir tidak mungkin disembuhkan. Kerugian petani bawang akibat penyakit cukup besar, berdasarkan beberapa analisa usaha faktor hama penyakit harus dikalkulasikan dalam faktor resiko.



Itulah beberapa jenis hama penyakit pada bawang merah, semoga bermanfaat. Baca juga hama penyakit pada cebe di sini dan teknik budidaya bawang merah di sini. Tanya jawab disampaikan melalui form mail dibawah.

Menanam bawang merah dalam polybag

Cara menanam bawang merah dalam polybag sama saja dengan teknik tanam cabe dalam polybag atau tomat dan daun bawang. Dibutuhkan wadah, media tanam, memilih bibit, pemupukan, dan penyairaman. Adapun proses budidayanya lebih mirip dengan daun bawang dalam pot. Tujuan menanam bawang merah dalam pot atau polybag biasanya sebagai tanaman pekarangan untuk kebutuhan rumah tangga (pakai sendiri), bukan sebagai usaha komersil.
menanam dalam polybag
Menanam dalam polybag, bisa secara hodroponik dan non hidroponik. Jika kita ingin melakukannya secara hidroponik maka dibutuhkan media tanam berupa benda padat yang dapat menyerap air seperti batu apung, sabut kelapa, serbuk gergaji atau bambu dan lain sebagainya. Sedangkan secara non hidroponik gunakan tanah humus dicampur pasir sebagai media tanam bawang merah.

Syarat wadah menanam bawang merah dalam polybag.
Adapun syarat menanam dalam polybag adalah terkait ukuran dan jenis pot polybag yang digunakan. bawang merah termasuk tanaman monokotil berakar serabut. Satu rumpun bawang merah membutuhkan wadah dengan diameter minimal 10 cm untuk menampung keseluruhan akar. Kedalaman media tanam minimal 15 Cm. Artinya ukuran polybag untuk menanam bawang merah paling optimal adalah polybag 5 Kg. Wadah lain bisa juga digunakan seperti ember bekas, kaleng cat, atau panci bekas, dll.

Wadah sebaiknya dilobangi di bagian bawah agar tidak terjadi penggenangan air. Tanaman bwanga merah kurang baik bila sering terendam genangan air. Tingkat kebasahan yang diperlukan untuk menanam bawang merah hanya sekitar kecil dari 60%. Tandanya tanah terlihat lembab, tapi bila diangkat pot tidak meneteskan air.



Media tanam bawang merah dalam pot polybag.
Menanam dalam polybag non hidroponik menggunakan media tanam tanah humus dicampur batu kerikil dan pasir. Perbandignan tanah humus dengan pasir adalah 1 : 1. Bagi kita warga perkotaan mungkin akan kesulitan mendapatkan humus kualitas baik, namun tidak perlu khawatir saat ini penjual bunga juga sudah banyak yang menjual tanah humus hutan yang telah dicampur dengan pupuk kompos, harganya sekitar Rp. 10.000 / karung 50 Kg.

Memilih bibit bawang merah
Sebaiknya gunakan bibit kualits baik, ciri bibit bawang merah yang baik bisa dilihat di sini. Karena tujuan kita bukan komersil, maka bisa juga menggunakan bawang sayur sebagai bibit, hasilnya juga tidak terlalu buruk. Jika kita menggunakan bawang merah dari dapur, maka pilih siung yang terlihat tua, kulitnya arinya kering sempurna dan mengkilap, tidak kisut, juga belum bertunas.

Cara menanam bawang merah dalam polybag:

  1. Campur tanah humus dengan pasir hingga merata
  2. Masukkan kedalam polybag / pot
  3. Siram dengan air hingga kebasahan 60%, ciri basah 60% tanah terlihat basah tapi bila pot diangkat tidak ada tetesan air. 
  4. Tancapkan siung bawang merah ke media tanam hingga separuh badan bawang merah masuk dalam tanah.
  5. Tempatkan pot di tempat yang teduh, hingga bawang merah tumbuh dan berdaun sepanjang 5 Cm
  6. Pemupukan pertama dilakukan pada minggu kedua, gunakan pupuk SP + KCL, 1/2 sendok SP dan 1/2 sendok makan KCL.
  7. Pemupukan selanjutnya dilakukan 2 kali setiap 3 minggu. 
  8. Penyiraman tanaman bawang merah dilakukan setiap hari terutama bila musim kemarau. 
  9. Pengendalian hama secara manual tanpa pestisida.
  10. Panen bawang merah dalam pot bisa dilakukan di hari ke 70. 



Itulah cara menanam bawang medah secara ringkas dan mudah. Intinya silahkan coba saja dulu, nanti jika ketemu kendala anda akan memahami sendiri bagaimana sebenarnya cara menanam bawang merah yang baik khusunya skala kecil dalam polybag. Semoga bermanfat, tanya jawab sampaikan saja melalui form mail dibawah.

Cara memilih bibit bawang merah yang baik

Sebelum lebih lanjut tentang cara memilih bibit bawang merah yang baik, terlebih dahulu perlu kita ketahui tentang standar ukuran bibit. Secara umum bibit bawang merah berdasarkan ukuran dibagi menjadi tiga jenis, yakini; besar, sedang dan kecil. Ketiga jenis ukuran bibit ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, yang akan kita jelaskan secara singkat.
ukuran bibit bawang merah yang baik

Jenis bibit bawang merah berdasarkan ukuran (Sumarni dan Hidaya, 2005):
  1. Bibit besar: Memiliki diameter lebih dari 1.8 cm atau beratnya diatas 10 gr persiung.
  2. Bibit sedang: Diameternya antara 1,5 hingga 1,8 cm dengan bobot 5 hingga 10 gr/ siung
  3. Bibit kecil: Diameter dibawah 1,5 cm dengan berat dibawanh 5 gr/ siung.

Banyak pemula terjebak dalam memilih bibit bawang merah, mereka cenderung memilih benih berukuran besar. Jika kita memilih ukuran besar tentu saja akan membutuhkan lebih banyak modal produksi, sebab benih bawang merah diukur berdasarkan berat bukan biji (jumlah). Sebagai informasi tambahan, harga bibit jauh lebih mahal dari bawang sayur, perbandingan harga bisa 2 kali lipat. Kelebihan bibit bawang merah ukuran besar adalah; biasanya pada masa pertumbuhan akan menghasilkan banyak anakan.

Jika kita menggunakan bibit ukuran kecil maka biaya produksi bisa dihemat sedemikian rupa. Kekurangan menggunakan bibit bawang merah kecil adalah; biasanya menghasilkan sedikit anakan selama proses pertumbuhan, padahal jumlah anakan ini tentu akan mempengaruhi perolehan hasil produksi. Saat ini cukup banyak petani budidaya bawang merah skala kecil lebih memilih bibit kecil, mungkin karena keterbatasan modal. Biasanya mereka meransang pertumbuhan dengan berebagai tambahan pupuk kimia/ organik untuk lebih mengoptimalkan petambahan anakan.



Menurut saya pribadi, lebih baik memilih bibit ukuran sedang. Biasanya kami di daerah dataran tinggi Tanah Karo cenderung lebih memilih jenis bibit sedang, cukup menghemat biaya produksi dan pertambahan jumlah anakan juga cukup optimal dalam proses budidaya bawang merah.

Memilih bibit bawang merah yang baik dari segi penampakan fisik:
  • Siungnya berisi sempurna, telihat padat (tidak kisut)
  • Kering, lapisan kulit bawang terluar terlihat mengkilat
  • Belum ada yang bertunas, biasanya bibit yang bertunas di tempat penjualan bibit adalah karena udara tempat penyimpanan agak lembab, atau bisa jadi bibit tersebut pernah disemprot dengan air (untuk menambah berat).



Bibit bawang merah yang baik adalah dipanen di umur cukup tua (minimal 80 hari). Bagaimana cara mengetahui umur panen bibit yang sedang dijual? rasanya tidak ada cara lain, selain bertanya langsung pada penjualnya. Tapi jangan terlalu khawatir, sebab umumnya penjual bibit akan tetap menjaga kualitas barang dagangan mereka.

Itulah cara memilih bibit bawang merah yang baik berdasarkan pengalaman dan sari dari beberapa hasil studi penelitian IPB. Semoga bermanfaat, jika ada pertanyaan tentang perawatan bawang merah, cara tanam dan lain sebagainya silahkan sampaikan melalui form mail dibawah.

Cara menanam bawang merah - Skala budidaya

Cara menanam bawang merah atau budidaya skala kecil hingga besar sama saja. Bawang termasuk salah satu tanaman bumbu dengan harga cenderung stabil. Fluktuasi harga bawang merah lebih rendah daripada cabe merah kriting ataupun tomat. Itulah sebabnya banyak petani lebih menyukai menanam tanaman umbi lapis ini. Di pasaran (eceran) jarang sekali harga bawang dibawah Rp. 10.000,-/ Kg.
Cara menanam bawang merah 1
Menanam bawang merah skala kecil lebih meguntungkan bila dibandikan dengan budidaya tomat skala kecil. Hal ini karena biaya perawatan bawang merah lebih rendah. Resiko kegagalan (gagal panen) juga lebih rendah, karena hama seperti lalat buah tidak akan pernah mengganggu tanaman bawang. Berbeda halnya dengan tomat dan cabe merah, lalat buah bisa merontokkan seluruh buah yang telah siap panen ataupun masih muda.

Cara menanam bawang merah 2

Berikut ini cara budidaya menanam bawang merah:

Persiapan lahan.
Lahan disiapkan seperti kita akan menanam daun bawang, sudah pernah ditulis di sini. Tanah digemburkan dicampur dengan pupuk kompos/ kandang dan tepung dolomit bila kondisi tanah sudah kurang subur (PH terlalu tinggi/ rendah). Setelah itu tanah dibedeng dengan ketinggian 20 cm dengan lebar 60 cm / bedengan.

Biarkan tanah bedengan bawang merah selama sehari semalam. Dalam budidaya tanam bawang merah hal ini diperlukan untuk menstabilkan PH tanah. Setelah itu alirkan air melalui parit bedegan selama 3 jam. Aliran air ini berguna untuk membasahi tanah tanpa menghanyutkan unsur hara pupuk kandang yang ada di bedengan.

Menyiapkan bibit bawang merah.
Salah satu kunci keberhasilan menanam bawang merah ada pada pemilihan bibit. Belilah bibit dari sumber terpercaya, sudah cukup tua dan telah keringkan dalam waktu cukup lama. Ciri bibit bawang merah yang baik dan bagus; Ukuran sedang tidak terlalu besar ataupun kecil, siung tidak kisut, kulit luar terlihat kering dan mengkilap. Jangan membeli bibit bawang ukuran besar, karena akan memakan biaya banyak sebab harga bibit bawang jauh lebih mahal dari bawang merah itu sendiri.



Budidaya menanam bawang merah:
  • Buat lobang dengan jarak 15 cm (keliling) diatas bedengan.
  • Tanamkan bibit siung bawang merah sebanyak 1 siung per lobang.
  • Tutup dengan tanah hingga 3/4 badan siung masuh dalam tanah.
  • Jika tanah terlalu kering, setelah penanaman lakukan pengairan dengan mengalirkan air di parit bedengan minimal selama 3 jam.
Cara menanam bawang merah 3
Pengendalian hama bawang merah
Musuh utama dalam menanam bawang merah adalah ulat daun, walaupun namanya ulat daun hama ini juga menyerah umbi. Untuk mengatasi ulat daun biasa digunakan pestisida seperti decis (merek dagang). curacon dan lain sebagainya. Penggunaan pestisida mungkin saat ini menjadi pilihan paling praktis bila dibandingkan dengan menanam bawang merah organik.

Pemupukan bawang merah
Pupuk untuk bawang merah cukup kompleks, pemupukan pertama dilakukan pada umur 2 mingu sejak tanam (maksimal), ada juga petani langsung memberi pupuk pada usia 1 minggu. Jenis pupuk yang digunakan SP, NPK atau bisa juga pupuk SP + Urea + KCL. Semua jenis pupuk tersebut tersedia di toko pupuk pertanian. Adapun jumlah pupuk yang diberikan adalah SP sebanyak 300 kg/ha, KCL 100 kg/ha dan urea sebanyak 50 kg / ha (ini komposisi untuk pupuk dasar).



Cara pemupukan bawang merah, ditabur di permukaan media tanam. Cara pemupukan seperti ini termasuk cara tradisional, sebab dalam artikel ini kita menanam bawang merah tanpa mulsa. Jika kita menggunakan mulsa maka pemupukan harus dilakukan dengan cor (pupuk terlebih dahulu dilarutkan dalam air) baru disiramkan ke media tanam. Bawang merah bisa dipanen setelah umur 70 hari setelah tanam, sedangkan bawang merah untuk bibit minimal dipanen umur 80 hari.
Cara menanam bawang merah 4
Demikianlah ulasan singkat tentang cara menanam bawang merah secara umum, Terkait dengan teknis dan pertanyaan lain silahkan sampaikan melalui form email dibawah ini. Semoga tulisan singkat ini memberi manfaat untuk kita semua.

Cara menanam daun bawang skala besar dengan mulsa

Banyak artikel tentang teknik menanam daun bawang beredar di internet, tapi umumnya berdasarkan pengalaman penulisnya yang menanam dalam pot. Ketika kita berbicara budidaya, sudah pasti menanam skala besar. Budidaya bertujuan komersil bukan sekedar hobi atau memenuhi kebutuhan bumbu dapur. Oleh karena itu, karena penulis kebetulan berasal dari daerah dataran tinggi Tanah Karo, jadi duah pernah beberapa kali menanam daun bawang prei dalam skala besar.
menanam skala besar
Menanam daun bawang dengan teknik mulsa berbeda dengan teknik lama yang pernah kita tulis di sini. Perbedaanya terletak pada teknik tanam terutama mengenai pemupukan. Kita akan melakukan pemupukan dengan sistem cor (cair), bukan tabur butiran. Berikut ini teknik-langkah menanam daun bawang skala besar:

Persiapan lahan menanam daun bawang skala besar
Awal persiapan lahan sama dengan menanam skala besar tanpa mulsa, dimana kita harus melakukan penggemburan tanah dan pembedengan. Adapun ukuran bedenga yang bisa dipilih adalah 50 cm dan 60 cm, sesuai dengan ukuran lebar plastik mulsa yang umum dijual di pasaran. Tanah yang sudah digemburkan dicampur/ diaduk dengan pupuk kompos/ kandang + tepung dolomite. Jumlah pupuk kandang adalah minimal 10 meter kubik per hektar dan tepung dolomit 500 kg / ha. Tknis paling mudah adalah campur terlebih dahulu pupuk kandang dengan dolomit sebelum mengaduknya dengan tanah bedengan.

Setelah penggemburan dan pencampuran selesai, lakukan pembedengan lalu biarkan selama 3 hari. Dalam menanam skala besar hal ini umum dilakukan tujuannya agar kadar asam tidak terlalu tinggi. Pada hari ketiga lakukan pemasangan mulsa. Agar mulsa terpasang dengan rapi, dibutuhkan tenaga orang dewasa minimal 2 orang. Melobangi mulsa dengan menggunakan kaleng bekas susu bubuk atau cat 1/2 kg yang diisi dengan bara arang. Jarak lobang sekitar 10 cm.

Menanam bibit daun bawang.
Bibit yang digunakan dalam budidaya daun bawang skala besar bisa dari anakan daun bawang prei yang dijual di pasar pertanian, bisa juga dengan menyemai terlebih dahulu biji bibit daun bawang unggul. Salah satu merek bibit daun bawang biji adalah Known Your Seed (banyak dijual di toko pupuk pertanian). Pastikan bibit yang ditanam telah terpotong daunnya.



Pemupukan daun bawang
Jika kita menanam daun bawang skala besar dengan mulsa maka teknik pemupukan terbaik adalah sistem cor. Untuk itu siapkan tong besar di area budidaya untuk melakukan pelarutan pupuk. Pemupukan pertama dilakukan pada minggu kedua, pupuk yang digunakan cukup urea yang dilarutkan dan telah di biarkan selama sehari semalam. Konsentrasi urea dalam larutan antara 60 - 70%, jumlah yang diberikan setiap pokok daun bawang adalah 1 gelas (ukuran akua gelas).

Perawatan, pengendalian hama dan gulma.
Umumnya gulma pada budidaya daun bawang dengan mulsa sangat sedikit, gulma hanya akan kita temukan di parit bedengan saja. Hama tanaman yang sering menyerang daun bawang adalah ulat daun, serangga seperti belalang, dan penyakit kuning daun. Semua hama tersebut bisa dibasmi dengan pestisida. Salah satu merek pestisida yang biasa digunakan adalah curacon. Perawatan lain yang perlu diperhatikan; pengairan (penyiraman tanaman daun bawang). Pengairan bisa dilakukan dengan mengalirkan air melalui parit bedengan selama 3 jam. Penyiraman tanaman budidaya daun bawang dilakukan bila musim kemarau.

Inti dari menanam skala besar ini adalah perencanaan analisa usaha, kalau kita belum ketemu angka-angka pasti (untung rugi) maka budidaya skala besar jangan dilakukan, lebih baik lakukan terlebih dahulu uji coba di lahan kecil (1000 meter persegi). Adapun hasil yang umum didapat petani yakni sekitar 10 ton / hektar, dengan harga jual rata-rata Rp. 8000,- / kg.



Menanam daun bawang skala besar bisa untung besar jika kita menanamnya sesuai momen, tapi tidak selalu demikian, kadang ketika kita mengatur panen jelang lebaran sekalipun bisa jadi harga daun bawang di pasar sangat murah. Strategi budidaya skala besar tidak penulis bahas di sini, mudah-mudahan dilain waktu bisa kita bahas bersama. Semoga cara menanam daun bawang skala besar dengan mulsa ini cukup jelas, bila kurang jelas silahkan kirim mail diskusi melalui form dibawah. baca juga cara menanam cabe rawit dalam pot di sini.

Cara budidaya daun bawang dari biji

Ada pertnyaan, apakah daun bawang monokotil atau dikotil? jawabnya adalah monokotil, coba perhatikan akarnya, serabut bukan? Itu merupakan ciri khas tanaman monokotil. Jika begitu, apakah menanam daun bawang bisa dari biji? tentu saja, semua tanaman biji baik monokotil maupun dikotil bisa dikembang biakkan dengan biji. Dimana bisa beli biji bibit daun bawang? Banyak dijual di toko pupuk pertanian dengan merek dagang Know you seed (Miranda). Berapa harga bibit biji daun bawang ini? harganya sekitar Rp. 40 - 50 ribu/ sachet 5 gram.

Budidaya daun bawang

Cara budidaya daun bawang dari biji, pada dasarnya sama saja dengan menanam daun bawang dengan bibit anakan. Adapun tahapannya adalah sebangai berikut:
  1. Penyemaian benih, jika kita membudidayakan daun bawang dalam skala diatas 1000 meter persegi, maka sebaiknya biji disemai di tempat khusus (bukan ditanam langsung di lahan budidaya).
  2. Setelah seminggu biji disemai, saatnya mempersiapkan lahan. Lakukan pembedengan lebar 50 cm dengan kedalaman parit 20 cm. Tanah bedengan harus digemburkan sedemikian rupa.
  3. Campur tanah bedengan dengan kompos/ pupuk kandang, jika kondisi tanah kurang baik (PH terlalu tinggi/ rendah) campur juga dengan tepung dolomit.
  4. Biarkan bedengan selama 3 hari, jika cuaca terlalu panas tanah mengering maka alirkan air melalui parit bedengan atau bisa juga lakukan penyiraman tanah di sore hari.
  5. Buat lobang dengan jarak 15 cm keliling di atas bedengan tempat akan menanam daun bawang.
  6. Cabut bibit daun bawang dari tempat penyemaian dan potong daunnya
  7. Tanam bibit daun bawang tersebut di lobang-lobang yang telah disiapkan.

Penyisipan budidaya daun bawang

Setelah langkah-langkah tersebut dilakukan maka tahap awal budidaya daun bawang telah selesai. Biarkan saja tanaman daun bawang tersebut selama 2 minggu, yang perlu diperhatikan hanya kadar air tanah, bila terlalu kering maka lakukan penyiraman. Perhatikan tumbuhnya daun bawang, bila ada yang tampak layu (mati) maka ganti dengan bibit baru.



Pada minggu kedua budidaya daun bawang, kita lakukan pemupukan pertama. Pemupukan tidak sebanyak pada tanaman tomat dan cabe,  cukup dilakukan dengan pemberian Urea butiran. Penyemprotan anti hama juga sudah bisa mulai dilakukan, anti hama juga sebaiknya dicampur dengan lem dan zat daun (konsultasi dengan toko pupuk pertanian).

Pemupukan berikutnya dilakukan 2 minggu sekali atau 2 kali 3 minggu. Sedangkan penyemprotan pestisida anti hama dan zat daun dilakukan minimal seminggi sekali. Bila hujan lebat, maka penyemprotan harus dilakukan lebih sering. Musuh utama dalam menanam daun bawang adalah ulat daun, belalang dan penyakit layu. Saat ini banyak tersedia pestisida untuk mencegah hama-hama tersebut.
penganakan dalam budidaya daun bawang
Pada minggu ke 3 budidaya daun bawang biasanya kita sudah bisa melihat cikal bakal berkembangnya anak daun bawang, sebaiknya anak ini di cabut saja. Tindakan ini untuk memaksimalkan pertumbuhan. Ad juga sebagian petani tetap memelihara anakan ini dan membatasinya dalam jumlah tertentu (2 - 3).



Masa panen budidaya daun bawang
Tanaman daun bwanga bisa dipanen sejak umur 2 bulan, tapi bila kita ingin mendapat ukuran maksimal tunggu hingga umur 2,5 - 3 bulan. Panen daun bawang bisa dikontrol dan disesuaikan dengan harga pasaran, jika harga sedang turun (murah) panen ditunda hingga harga membaik. Daun bawang bisa bertahan dengan ukuran yang baik hingga umur 6 bulan. Ini bukan kegiatan memasak, jadi tidak diperlukan cara memotong daun bawang, sebab panen dilakukan dengan cara mencabut.

Budidaya daun bawang skala besar maupun kecil perlakuannya sama saja, tahapan diatas sudah mencakup semua hal umum yang harus dilakukan untuk menanam daun bawang. Hal tekhnis, saya yakin pembaca sudah memahaminya. Artikel lain tentang cara tanam daun bawang bisa dilihat di sini, sedangkan tekhnis hidroponiknya bisa dibaca di sini.
budidaya daun bawang teknik mulsa
Jika kita ingin menanam daun bawang dalam pot dengan menggunakan biji sebagi benih, maka media semai khusus tidak diperlukan, cukup tanam sebutir biji daun bawang dalam setiap pot/ polybag. Perawatan budidaya dalam pot sama saja dengan perawatan yang disampaikan diatas. semoga bermanfaat.

Cara bertanam daun bawang skala kecil

Sebelumnya memahami analisa budidaya daun bawang mungkin lebih bijak, agar kita tahu untung rugi dari budidaya bawang daun di lahan sempit (skala kecil). Harga daun bawang pekilo selama setahun rata-rata +/- Rp. 8.000/ Kg, dalam 1 ha lahan bisa dihasilkan 10 ton (hasil panen). Artinya; jika kita hanya memiliki lahan seluas 1000 meter persegi (20 x 50 m) dapat menghasilkan 1 ton daun bawang / 1 musim tanam. Dengan harga jual (ulakan) Rp. 8000 maka pendapatan adalah Rp. 8.000.000,-. Masa panen daun bawang sekitar 2 bulan (minimal) dan maksimal 4 bulan.

cara bertanam daun bawang
Salah satu kelebihan menanam daun bawang adalah bisa dipanen secara bertahap, karena tanaman bumbu ini mampu tumbuh lama tanpa ada pembusukan, bahkan jika kita ingin menghasilkan daun bawang besar sebaiknya di panen di usia 2,5 - 3 bulan. Panen bertahap memungkinkan petani untuk menjual disaat harga daun bawang sedang tinggi.



Cara bertanam daun bawang skala kecil sama saja dengan teknik budidaya skala luas, sudah pernah di bahas di sini. Kunci sukses dari bertanam daun bawang ada pada masa perawatan 2 miggu ke atas. Sebab pemupukan awal dilakukan pada minggu kedua sejak ditanam.

cara bertanam daun bawang
Berikut ini cara menanam daun bawang:
  1. Siapkan lahan, buat bedengan dengan ukuran lebar 50 cm dengan kedalaman parit 20 cm. Guna bedengan ini adalah agar pemupukan lebih optimal, kontrol air berlebih serta memudahkan kita jika ingin melakukan penyiraman dengan aliran air. Bedengan sebaiknya diaduk dengan kompos, bila kondisi tanah kurang subur dengan PH tinggi / rendah tambahkan tepung dolomit.
  2. Untuk menanam daun bawang komersi walaupun skala kecil, sebaiknya gunakan bibit yang berasal dari anakan kualitas baik.
  3. Lakukan pelobangan pada bedengan dengan jarak 15 -20 cm keliling
  4. Tanam bibit daun bawang di sore hari, mulai jam 4 sore, hal ini tujuannya agar matahari tidak terlalu terik.
  5. Jika kondisi tanah bedengan terlalu kering maka lakukan penyiraman, bisa sebelum menanam bibit bawang ataupun sesudahnya.
  6. Pemupukan daun bawang pertama kali dilakukan di umur 2 minggu, pupuk yang digunakan cukup urea saja.
  7. Pengendalian hama lebih mudah dilakukan dengan penyemprotan pestisida, salah satu merek dagang pestisida yang digunakan adalah curacon (banyak di toko pupuk). Penyemprotan dilakukan 1 minggu sekali ditambah dengan zat daun.
  8. pemupukan  daun bawang selanjutnya dilakukan 2 kali 3 minggu, gunakan urea + sp.


penggunaan pestisida dan pupuk dalam bertanam daun bawang
Cara menanam daun bawang seperti diatas sama saja dengan teknik pada budidaya daun bwangang komersil skala besar (diatas 5000 meter persegi). Saya juga pernah meliha beberapa petani menerapkan cara bertanam daun bawang dengan mulsa, sepertinya teknik ini kurang efisie bila diterapkan dalam menanam daun bawang.

bertanam daun bawang di halaman rumah
Demikianlah ringkasan cara menanam daun bawang skala kecil yang banyak diterapkan masyarakat dataran tinggi seperti Padang Panjang dan Berastagi. Bertanam daun bawang seperti ini bisa juga diterapkan di pekarangan rumah.

Analisa Budidaya Daun Bawang : Pendapatan dan Resiko

Berdasarkan analisa budidaya daun bawang yang pernah dipublikasikan Pasca Sarjana Manajemen Agribisnis IPB dalam bentuk tesis/ skripsi maka kita bisa membuat ringkasan tentang pendapatan yang mungkin bisa didapatkan petanai. Studi tersebut tentu didasari dari fakta dilapangan serta perhitungan matematis. Berikut kesimpulan hasil analisa budidaya daun bawang berdasarkan riset tersebut.
analisa budidaya bawang daun

Dalam skala 0,3 hektar / 3000 meter persegi produksi petani daun bawang rata-rata 2 ton (2.250 Kg). Dengan harga jual daun bawang rata-rata dari petani ke penampung Rp. 10.000,- maka akan pendapatan petani bawang daun 1 musim tanam adlah Rp. 22.500.000,-.

Masa tanam daun bawang hingga panen adalah sekitar 2 bulan, artinya dalam setahun petani bisa panen daun bawang sekitar 5 kali. Dengan demikian pendapatan mereka selama setahun adalah 112.500.000 dengan lahan 0,3 ha.
pendapatan petani budidaya daun bawang

Dari hasil analisa budidaya daun bawang tersebut kelihatannya pendapatan petani begitu besar hanya dengan satu komoditi pada lahan tergolong kecil. Tapi kita lihat kenyataan, tidak ada petani daun bawang yang memiliki pendapatan 112,5 juta per tahun, mengapa demikian?



Dalam usaha budidaya daun bawang (pertanian secara umum) ada yang disebut dengan resiko ketidak pastian. Resiko tersebut banyak sekali, diantaranya; fluktuasi harga cenderung tinggi, hama penyakit, musim yang tidak menentu, dan lain-lain.

Fluktuasi harga daun bawang sangat tinggi, dalam sebulan perubahan harga bisa terjadi 30 kali (setiap hari harga jual berubah). Perubahan harga tersebut terkadang sangat drastis, misalnya hari ini harga daun bawang Rp. 13.000/ Kg, besok harga bisa berubah menjadi Rp. 5.000/ Kg. Mengapa fluktuasi harga daun bawang sangat tinggi? banyak alasan, diataranya; daun bawang substitusi dengan bawang merah, jika bawang merah banjir di pasaran cenderung harga akan turu dan juga berdampak nyata pada harga daun bawang.

Hama penyakit daun bawang cukup banyak, sama banyaknya dengan hama pada bawang merah walaupun hama utama hanyalah ulat daun. Serangan hama akut merugikan petani, bahkan bisa-bisa gagal panen. Harga pestisida di Indonesia juga cenderung tinggi, akibatnya petani harus menanggung biaya produksi tinggi pula. Dengan demikian keuntungan budidaya daun bawang tidak seindah hasil analisa usaha.

Contoh analisa budidaya daun bawang seperti yang digambarkan diatas bisa anda download di http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/2624/A08nyr_abstract.pdf;jsessionid=8BE3CB03281AC004D54599C0E6478595?sequence=1 dan untuk data lengkapnya bisa langsung datangi pustaka IPB. Bahasan diatas hanyalah gambaran umum tentang pendapatan petani.



Demikianlah gambaran umum pendapatan serta resiko budidaya daun bawang, mudah-mudahan bisa dipahami dan memberi manfaat untuk kita semua. Diskusi lebih jauh bisa dilakukan melalui form mail dibawah. Baca juga cara menanam daun bawang dalam pot di sini, atau bila ingin melihat gambaran analisa budidaya cabe bisa dilihat di sini.

Cara Menanam Daun Bawang Dalam Air Hidroponik

Cara menanam daun bawang dalam air sering juga disebut dengan daun bawang hidroponik. Pada dasarnya menanam daun bawang di air sama saja dengan teknik tanam dalam pot yang bisa dibaca di sini. Tujuan menggunakan wadah berisi air tanpa tanah sebenarnya hanyalah agar tanaman terlihat cantik, artinya ini bukanlah konsep budidaya. Berdasarkan pengalaman, semua bawang-bawangan cukup sulit dibudidayakan secara hidroponik. Umumnyapangkal batang daun bawang akan rusak bila terlalu lama direndam dalam air.

Apakah mungkin menanam bawang dalam air? bisa saja, tapi hasilnya tidak sebaik ditanam dengan pot tanah. Kalaupun kita ingin menanam daun bawang secara hidroponik, sebaiknya media tanam yang digunakan tetap berupa benda padat yang dapat menyerap air, seperti; serbuk gergaji/ kayu, serbuk bambu, sabut kelapa, batu apung, jelli, spons, dan lain sebagainya. Hal ini dapat mengurangi hancurnya kulit terluar daun bawang.
menanam daun bawang di air hidroponik

Berikut cara menanam daun bawang dalam air (hidroponik)

Persiapan wadah dan media tanam

Siapkan wadah berupa kaleng, toples, ataupun pot tanaman. Untuk media menanam daun bawang hidroponik bisa digunakan salah satu dari yang telah disebutkan diatas. Paling mudah adalah dengan menggunakan sabut kelapa yang dicincang. Media tanam utama teknik hidroponik adalah air yang dicampur dengan unsur hara (pupuk tanaman).



Memilih bibit daun bawang.

Bibit yang akan kita gunakan berasal dari pangkal daun bawang yang dibeli di pasar sebagai bumbu masakan. Ambil sisa pangkal tersebut, sebaiknya pilih dari daun bawang anakan. Biasanya kalau kita membeli di pasar, anakan ini masih menempel di sisi daun bawang tersebut. Jika kita menggunakan induk untuk menanam daun bawang dalam air biasanya hasilnya tidak bagus.

Menanam daun bawang hidroponik

  1. Isi wadah dengan media tanam cincangan sabut kelapa
  2. Larutan pupuk dalam air. Pupuk hidroponik paling sederhana adalah larutan urea + ZA, kandungan urea tidak lebih dari 0.5 % dari total air yang digunakan.
  3. Siramkan larutan pupuk ke media tanam hingga tingkat kebasahan 60%, ciri-cirinya; air tidak menggenang tapi kalau sabut kelapa diperas akan meneteskan air.
  4. Tutup wadah dengan plastik, biarkan selama sehari semalam
  5. Buka plastik dan tanam bibit daun bawang yang telah kita siapkan sebelumnya.



Perawatan daun bawang hidroponik

Menanam daun bawang dalam air (hidroponik) tetap membutuhkan perawartan secara berkala. Adapun jenis perawatan yang harus dilakukan adalah menambah air (larutan pupuk), ini bisa dilakukan sekali seminggu. Konsentrasi pupuk dalam air tetap sama seperti saat awal penanaman. Serangan hama mungkin tidak akan ditemukan, karena tanaman daun bawang dalam air ini bisa diletakkan dalam rumah (di dapur).

Demikianlah cara menanam daun bawang dalam air yang bisa penulis sampaikan, cukup sederhana bukan. Mudah-mudahan bermanfaat dan dapat membantu pembaca semua. Ingin mengajukan pertanyaan, sampaikan melalui form emai dibawah.

Menanam daun bawang dalam pot mudah sederhana

cara menanam daun bawang dalam pot
Cara menanam daun bawang dalam pot sama dengan perlakuan pada budidaya daun bawang skala besar, bisa dilihat di sini. Daun bawang sangat mudah dibudidayakan, perkembangan anak tudas cukup cepet sehingga tanaman ini mudah diperbanyak. Bibit daun bawang dijual murah di pasaran, bila anda sempat pergi ke pasar pertanian akan anda temukan banyak. Harga pasaran bibit daun bawang bulat maupun pipih sekitar Rp. 5000 - 10.000 / 100 batang.



Bila kita ingin menanam daun bawang dalam pot, tentu tidak membutuhkan bibit banyak. Untuk itu cukup ambil saja pangkal daun bawang sisa di dapur dan di kembangkan / ditanam sebagai bibit. Sisa pangkal ini dapat berkembang dengan baik selama kita memberi perawatan yang tepat. Bahkan jumlanya akan berkembang dengan pesat.

Cara menanam daun bawang dalam pot

Siapkan wadah dan media tanam daun bawang.

Untuk wadah bisa menggunakan pot tanaman/ kaleng bekas/ ember bekas ataupun polybag. Media tanam bisa menggunakan tanah humus dicampur dengan pasir dan kerikil. Komposisi media tanam ini 2 : 1 : 1, dimana 2 bagian adalah tanah humus, 1 bagian untuk pasir dan kerikil. Bila kita ingin menanm daun bawang secara hidroponik maka media tanam yang dibutuhkan adalah benda padat yang dapat menyerap air, misalnya; batu apung, serbuk gergaji / kayu, serbuk bambu, sekam, jelly, sabut kelapa dan lain sebagainya.



Penanaman bibit daun bawang

Menanam daun bawang dalam pot sangat mudah, untuk bibit kita cukup mengambil sisa pangkal daun bawang di dapur dan menanamkan langsung di pot / polybag. Bahkan pangkal yang tanpa akar sekalipun bisa tumbuh dengan baik. Daun bawang memang termasuk tumbuhan yang mudah dikembang biakkan. Biasanya daun bawang dalam pot pertumbuhannya tidak sebagus di lahan pertanian, hal ini karena kita juga memperlakukannya seadanya saja. Kebanyakan kita jarang sekali melakukan pemupukan saat menanam daun bawang, bahkan setelah tumbuh sekalipun.

Pemupukan dan pengendalian hama daun bawang

Menanam daun bawang dalam pot harus tetap diperlakukan selayaknya budidaya, dimana kegiatan pemupukan dan pencegahan hama merupakan kegiatan wajib. Pupuk yang diberi adalah Urea + TSP, kalau ada pupuk organik juga cukup baik untuk perkembangan daun bawang. Gunakan secukupnya, takaran pupuk cukup 1 sendok makan per pot tanaman diberikan 1 kali seminggu dengan cara di cor.

Hama utama daun bawang hanyalah ulat daun, untuk daun bawang dalam pot rasanya tidak akan sampai terjangkit hama ini. Hama ulat daun biasanya bisa ditemukan di lahan pertanian saja, bisa juga di kebun pekarangan rumah tapi sangat jarang. Oleh karena itu dalam hal menanam daun bawang dalam pot tidak perlu dilakukan penyemprotan pestisida (insectisida). Jika ingin disemprot cukup disemporot dengan zat daun saja.

Daun bawang bila dipelihara dengan baik, seharusnya sudah bisa dipanen pada umur 110 hari baik pada lahan budidaya maupun tanaman dalam pot di pekarangan / halaman rumah. Namun bila tidak terlalu diperlukan, sebaiknya biarkan saja (tidak perlu dipanen) sebab umur daun bawang dapat bertahan cukup lama.

Demikianlah cara menanam daun bawang secara mudah di halaman rumah yang dapat penulis sampaikan. Adapun pertanyaan tentang teknis terbaik dalam hidroponik silahkan hubungi author melalui form mail dibawah artikel ini, baca juga artikel lainnya seperti cara menam cabe rawit di pot agar kita bisa lebih memahami konsep dasar tanaman dalam pot.